Adam

Kisah Nabi Adam

Kenapa Adam Terbujuk Iblis??

Di alam surga, Allah SWT memberikan Adam dan Hawa kebebasan tak terbatas untuk menikmati kenikmatan apa pun, kecuali buah khuldi yang unik. Namun, di balik bayang-bayang itu, ada iblis, kekuatan jahat yang dipicu oleh rasa iri, yang tanpa henti berusaha menjerat mereka dalam jaringnya yang licik. Dengan segudang tipu daya dan rayuan, ia menjalin tipu daya yang rumit hingga akhirnya, ia berhasil menuntun pasangan itu untuk mencicipi buah terlarang. Pada saat yang menentukan itu, tabir kepolosan terkoyak, memperlihatkan kerapuhan bentuk tubuh mereka, yang kini tersingkap di hadapan dunia.

Kenapa Adam Dikeluarkan dari Surga?

Menurut tradisi Islam, Adam dan Hawa dianggap sebagai manusia pertama yang diciptakan oleh Allah (SWT). Mereka awalnya tinggal di Surga untuk beberapa waktu; namun, mereka menyerah pada godaan untuk memakan buah terlarang, yang dikenal sebagai buah khuldi. Sebagai akibat dari pelanggaran ini, Allah (SWT) mengusir mereka dari Surga. Dalam penyesalan mereka, Adam dan Hawa meratap selama enam puluh tahun, merenungkan keputusan mereka untuk memakan buah khuldi. Selanjutnya, Allah (SWT) menempatkan mereka di Bumi, meskipun mereka dipisahkan saat mereka turun. Adam ditempatkan di puncak gunung tertinggi, yang diyakini berada di sekitar India saat ini, sementara Hawa ditempatkan di wilayah Jeddah, dekat dengan tempat yang sekarang dikenal sebagai Mekkah.

Di Manakah Adam dan Hawa Bertemu?

Dahulu kala, Adam dan Hawa terpisah selama 40 tahun. Namun, Allah kemudian mempertemukan mereka kembali di suatu tempat yang istimewa di Bumi. Tempat istimewa itu disebut Padang Arafah dan Bukit Jabal Rahmah. Saat ini, orang-orang yang melakukan perjalanan haji mengunjungi tempat ini untuk berdoa dan berkumpul bersama.

Kenapa Adam Sakit Perut?

Pada zaman purba ketika Adam dan Hawa menjelajahi bumi, mereka mencari perlindungan di sebuah gua sederhana, membangun kehidupan yang akan menandai dimulainya keluarga pertama umat manusia. Namun, pada suatu hari yang menentukan, Adam dirundung oleh penyakit yang tidak dikenalnya—rasa sakit yang menggerogoti perutnya yang membuatnya lemah dan putus asa. Pada saat yang rentan itu, sesosok makhluk surgawi turun, menyingkapkan kepadanya sumber ketidaknyamanannya: rasa lapar. Utusan ilahi ini memberikan kebijaksanaan kepada Adam, mengajarinya seni suci menanam gandum dan mengubahnya menjadi makanan. Karena di alam halus yang pernah mereka huni, pasangan itu tidak pernah merasakan rasa lapar, karena karunia surga selalu ada di ujung jari mereka. Sekarang, di medan Bumi yang terjal, mereka ditugasi untuk bekerja keras mencari makanan mereka sendiri, belajar menyulap makanan dari tanah itu sendiri, sangat kontras dengan kelimpahan yang pernah mereka nikmati di surga.

Siapakah Keturunan Pertama Adam dan Hawa?

Dalam jalinan kehidupan yang ditenun oleh tangan ilahi Allah SWT, manusia menemukan akarnya. Dari persatuan suci Adam dan Hawa muncullah garis keturunan yang diberkati dengan kelimpahan—dua puluh pasang anak kembar, bukti cinta mereka bersama. Anak sulung di antara mereka adalah Qabil dan Iglima, diikuti dengan cepat oleh Habil dan Labuda. Dengan cara yang ditakdirkan oleh takdir, Adam mempersatukan mereka melalui ikatan pernikahan; Qabil mengambil Labuda sebagai istrinya sementara Habil memeluk Iglima. Namun, dalam pergolakan hasrat dan persaingan, hati Qabil terombang-ambing ke arah Iglima, kecantikannya mengalahkan keutamaan Labuda, membuat ikatan pernikahan menjadi tegang oleh gejolak rasa iri.

Kapan Adam Wafat?

Adam hidup selama 930 tahun, sejak diciptakan oleh Allah SWT, dalam kurun waktu sekitar 3760 hingga 2830 SM. Tingginya sekitar 27 meter. Sebelum meninggal, Adam menyampaikan keinginannya untuk memakan buah surga. Namun, sebelum ia sempat melakukannya, beberapa malaikat datang membawa kain kafan, sekop, dan cangkul, yang diutus oleh Allah SWT untuk membawa Adam ke surga.